- Prediksi Erosi pada Lahan Agroforestri di Daerah Tangkapan Air Gintung Sub DAS Merawu Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara
- Prediksi Erosi Dengan Metode Erosion Bridge Pada Lahan Agroforestri Kopi Robusta (Coffea Canephora) di Desa Binangun, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara
- Intersepsi Tajuk pada Lahan Agroforestri Kopi Robusta (Coffea canephora) di Desa Binangun Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara
- Analisis Laju dan Kapasitas Infiltrasi pada Berbagai Tipe Agroforestri di Desa Binangun, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara
- Analisis Daya Dukung Ketersediaan Sumber Air dalam Memenuhi Kebutuhan Masyarakat di Desa Binangun, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara
Analisis Laju dan Kapasitas Infiltrasi pada Berbagai Tipe Agroforestri di Desa Binangun, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara

Desa Binangun merupakan daerah yang memiliki lereng curam yang menyebabkan kawasan tersebut rawan terjadi longsor. Infiltrasi dapat memiliki manfaat untuk menentukan tingkat permasalahan di daerah tersebut. Selain itu terdapat berbagai tipe agroforestri di Desa Binangun. Penggunaan lahan yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan infiltrasi. Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya penelitian tentang infiltrasi pada berbagai tipe agroforestri di Desa Binangun. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pengaruh jenis tipe agroforestri yang berbeda terhadap nilai laju dan kapasitas infiltrasi dan (2) menganalisis karakteristik tanah dan kerapatan vegetasi serta hubungannya dengan laju dan kapasitas infiltrasi di Desa Binangun, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa nilai infiltrasi di berbagai tipe agroforestri di Desa Binangun bervariasi antara 26,65 hingga 609,54 mm/jam, namun perbedaan tipe agroforestri random mix dan trees along border tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai tersebut. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa infiltrasi memiliki hubungan positif dengan tekstur debu, porositas, dan bahan organik tanah, sementara memiliki hubungan negatif dengan tekstur pasir, liat, struktur, berat volume, berat jenis, dan kerapatan vegetasi.
Ditulis oleh: Mohammad Alief Rizky Putra (21/474765/KT/09500)