- Pelatihan Operasional dan Pengolahan Data Drone untuk Mendukung Pemanfaatan Air Bawah Tanah di Wilayah Karst
- Strategi dan Kebijakan Pengelolaan DAS Berbasis Masyarakat untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
- Benang Kusut Tata Ruang, Hulu Bencana Banjir dan Longsor
- Nilai Properti di Daerah Terdampak Banjir Turun 20 Persen
- Langgar Tata Ruang, Bencana Banjir dan Longsor Pun Berulang
UGM Kirimkan 6 Delegasi di SEARCA University Consortium Los Baños, Philippines
Philippines (23/07) – Universitas Gadjah Mada kirimkan delegasi dalam acara SEARCA University Consortium (UC) Faculty Forum bertema Responding to the Challenges of the Fourth Industrial Revolution (4IR) yang diselenggarakan di Los Baños, Philippines pada 23-25 Juli 2019. First Faculty Forum ini menjadi tindak lanjut hasil dari SEARCA Executive Board Meeting ke-31 yang berlangsung di UGM pada 13-14 November 2018.
Delegasi UGM mengikuti First Faculty Forum, SEARCA University Consortium (UC) di Los Banos, Laguna, Filipina
University Consortium (UC) Faculty Forum ini menjadi forum pertama yang diselenggarakan oleh The Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA) dan University of the Philippines Los Banos yang bertindak sebagai tuan rumah. Sebanyak 90 orang delegasi dari berbagai universitas dunia anggota SEARCA hadir dan ikut andil dalam ajang pertukaran gagasan riset dan pembangunan strategi kerja sama ini.
Dalam kesempatan ini, UGM sebagai anggota aktif SEARCA mengirimkan 6 orang delegasi yang 4 delegasi diantaranya adalah anggota Tim Konservasi DAS, yaitu Dr. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si. (Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM), Bambang Suwignyo, S.Pt, MP, Ph.D, IPM (Wakil Dekan Bidang Riset, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Peternakan UGM), Dr. Lestari Rahayu Waluyati (Fakultas Pertanian UGM), Dr. Ngadisih, STP., M.Sc. (Fakultas Teknologi Pertanian UGM), M. Chrisna Satriagasa, S.Si., M.Sc., M.Ec.Dev. (Fakultas Kehutanan UGM), dan Heni Puji Astuti, S.Hut.
“UGM telah menawarkan kepada anggota konsorsium SEARCA untuk memperluas kolaborasi di berbagai bidang ilmu Agro-komplek dan mendorong lahirnya berbagai inovasi baru. Inovasi akademik akan menjadi kunci keberlanjutan pendidikan di Agro-komplek yang harus disinergikan dengan penelitian dan program pengabdian kepada masyarkat” Pemaparan Dr. Hatma, Selasa 23 Juli 2019.
Selain itu, Dr. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si. (Kepala PIKA UGM) juga mengatakan UGM sebagai salah satu pendiri SEARCA akan terus menginisiasi berbagai program baru sebagai bentuk respons perkembangan zaman dan teknologi. Revolusi industry 4.0 memberikan peluang sekaligus tantangan dalam berbagai bidang termasuk pendidikan bidang Agro-komplek.
“Saat ini UGM menyediakan 25 kuota beasiswa program pascasarjana yang diperuntukan bagi mahasiswa dari negara anggota ASEAN. Tantangan kedepan adalah bagaimana menjadikan SEARCA sebagai lembaga kolaborasi dan pengembang program dari anggota SEARCA Consortium untuk diadopsi menjadi program SEARCA” Kata Dr. Hatma
Bambang Suwignyo, S.Pt, MP, Ph.D menambahkan, forum ini sangat baik dan penting untuk meningkatkan peluang kerjasama. Sebab, antarperguruan tinggi dan lembaga dapat saling menguatkan dan mempererat persahabatan khususnya bagi universitas yang ada di negara ASEAN.
“Bahkan, even ini dapat lebih luas dari ASEAN dengan adanya universitas afiliatif SEARCA yaitu dari Jepang dan Taiwan” terang Bambang
Tujuan forum ini adalah memberikan kesempatan fakultas-fakultas dari anggota SEARCA UC bertemu, bertukar ide-ide riset, membangun strategi kerjasama dan saling menyemangati dalam pembelajaran lintas disiplin ilmu.
Dr Maria Cristeta N. sebagai salah satu pendiri SEARCA dari Philippines menambahkan bahwa acara konsorsium SEARCA 2019 ini diharapkan dapat memperkuat hubungan persahabatan antar negara delegasi anggota SEARCA UC.