- Pelatihan Operasional dan Pengolahan Data Drone untuk Mendukung Pemanfaatan Air Bawah Tanah di Wilayah Karst
- Strategi dan Kebijakan Pengelolaan DAS Berbasis Masyarakat untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
- Benang Kusut Tata Ruang, Hulu Bencana Banjir dan Longsor
- Nilai Properti di Daerah Terdampak Banjir Turun 20 Persen
- Langgar Tata Ruang, Bencana Banjir dan Longsor Pun Berulang
Program MSFSCC: Master Student for Food Security and Climate Change
Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat patut menjadi kekhawatiran, karena kebutuhan pangan juga akan bertambah. Ketersediaan lahan pertanian produktif semakin menyusut akibat alih fungsi lahan dan pengaruh perubahan iklim. Krisis pangan secara global akan terjadi apabila persoalan tersebut tidak segera disikapi. Food Agriculture Organization (2010) memprediksikan bahwa mulai 2030 akan terjadi bencana kelaparan global yang pada beberapa negara berkembang di kawasan Asia, Afrika, dan Amerika latin. Kondisi tersebut disebabkan oleh produksi pangan yang lebih rendah dari permintaan serta diperparah oleh perubahan iklim global.
Gadjah Mada menaruh perhatian besar terhadap isu ketahanan pangan (food security) dan perubahan iklim (climate change) yang diimplementasikan pada program Master Student for Food Security and Climate Change (MSFSCC), sebagai rangkaian Summer School 2018 pada tanggal 16 Agustus – 16 Oktober 2018. Program MSFSCC dilaksanakan di Kabupaten Banjarnegara, yakni Desa Leksana, Kecamatan Karangkobar dan Desa Penanggungan, Kecamatan Wanayasa.
Peserta program MSFSCC merupakan mahasiswa pertukaran pelajar yang berasal dari University of Natural Life Sciences BOKU Vienna, Bern University Swiss, University of Battambang dan Universitas Chiang Mai Thailand serta mahasiswa UGM dari kluster agro.
Pada rangkaian kegiatan program MSFSCC 2018, mahasiswa dari UGM dan Universitas mitra luar negeri saling bertukar ilmu pengetahuan yang berfokus pada ketahanan pangan dan perubahan iklim. Peserta mengikuti kegiatan studi lapangan yang mencakup aspek fisik, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat melalui household survey, Focus Group Disscussion (FGD), serta kegiatan lain yang dilakukan bersama dengan masyarakat. Program MSFSCC ini diharapkan mampu mendorong mahasiswa untuk memahami dan mampu mengambil andil dalam menghadapi isu ketahanan pangan dan perubahan iklim melalui kegiatan yang terprogram dan terintegrasi.
Kontributor :
Kristin Banyu Risang Hobo
Dr. Ngadisih, S.T.P., M.Sc.