Studi Lapangan & Sosial MSFSCC: Agroforestri sebagai Transisi Sistem Pertanian yang Berkelanjutan

Studi Lapangan & Sosial MSFSCC:  Agroforestri sebagai Transisi Sistem Pertanian yang Berkelanjutan

Kecamatan Karangkobar dan Wanayasa yang menjadi tempat pelaksanaan program MSFSCC berada di daerah tangkapan air Penanggungan dan Tamansari, sub DAS Merawu, DAS Serayu. Daerah tersebut masuk ke daerah hulu DAS yang memiliki fungsi lindung dan ‘seharusnya’ dibiarkan sebagaimana adanya. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, masyarakat di sekitar kawasan tersebut menggunakan lahan untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara bertani, bermukim, dan bentuk penggunaan lahan lainnya. Akibatnya, ketersediaan lahan pertanian produktif pun semakin menyusut karena alih fungsi…

Baca selanjutnya

Program MSFSCC: Master Student for Food Security and Climate Change

Program MSFSCC: Master Student for Food Security and Climate Change

Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat patut menjadi kekhawatiran, karena kebutuhan pangan juga akan bertambah. Ketersediaan lahan pertanian produktif semakin menyusut akibat alih fungsi lahan dan pengaruh perubahan iklim. Krisis pangan secara global akan terjadi apabila persoalan tersebut tidak segera disikapi. Food Agriculture Organization (2010) memprediksikan bahwa mulai 2030 akan terjadi bencana kelaparan global yang pada beberapa negara berkembang di kawasan Asia, Afrika, dan Amerika latin. Kondisi tersebut disebabkan oleh produksi pangan yang lebih rendah…

Baca selanjutnya

Kerentanan Hidrologis pada Daerah Hulu DAS

Kerentanan Hidrologis pada Daerah Hulu DAS

Pemerintah Pemerintah Indonesia telah menetapkan 108 DAS Prioritas melalui SK. 328/Menhut-II/2009. Kemudian pada tahun 2015 Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM 2015-2019) dan diprioritaskan penanganan pada 15 DAS. DAS Serayu merupakan salah satu dari 15 DAS kritis yang menjadi prioritas karena kerusakan yang terjadi di daerah hulu.

Baca selanjutnya
1 5 6 7 8